Sama seperti negara-negara lainnya, di Belgia ada banyak jenis perusahaan Bank yang bisa kita gunakan layanannya. Beberapa Bank besar di Belgia di antaranya: ING, BNP Paribas Fortis, Belfius, AXA. Untuk aku sendiri, aku memilih BNP Paribas Fortis karena ada layanan rekening expat sehingga untuk membuka akun bank aku tidak perlu menunggu punya NISS. Cukup melampirkan paspor dan Annex 15. Untuk membuka rekening expat di BNP Paribas Fortis bisa dilakukan secara online melalui laman ini.
Setelah kita mengisi form online, nanti kita akan mendapatkan email untuk konfirmasi data via janji temu atau telepon. Aku kemarin verifikasi data via telefon saja karena masih pandemi. Kalau setelah beberapa lama mengisi form tidak mendapatkan undangan appointment verifikasi data, kita bisa mengajukan appoinment melalui laman ini.
Saat verifikasi data, beberapa hal yang ditanyakan adalah identitas standar seperti alamat, employer, jumlah gaji, apakah punya loan atau tidak. Kita juga ditanya apakah mau membuka kartu kredit atau tidak.
Setelah verifikasi data, nanti akan dikirim email yang menyatakan bahwa akun kita sudah dibuka dan akan dikirimkan kartu debit beserta prosedur aktivasinya. Untuk aktivasi kartu debit pertama kali, kita harus melakukan penarikan tunai di ATM. Sayangnya untuk akun expat ini, kita tidak bisa melakukan cash deposit di ATM.
Beberapa waktu kemudian, nanti kita akan dikirimkan juga card reader atau token untuk transaksi di luar ATM (misalnya untuk online payment). Transaksi seperti transfer uang bisa dilakukan secara mudah melalui mobile banking app BNP Paribas Fortis. Pembukaan saving account juga bisa dilakukan secara mandiri melalui app.
So far aku belum ada masalah dengan bank ini, tapi sepertinya di kemudian hari aku mau buka rekening di bank lain untuk jaga-jaga.
–
Selama aku belum punya rekening bank Belgia, aku menggunakan layanan perbankan di bawah ini:
- Jenius
- Sebelum aku berangkat, aku banyak direkomendasikan untuk membuka akun Jenius di Indonesia. Karena di Jenius kita bisa buka rekening secara online tanpa tatap muka, prosesnya pun cepat. Kita juga bisa punya rekening dengan banyak mata uang di satu akun. Karena kartu debit Jenius juga berlogo Visa, maka bisa digunakan juga di banyak tempat di EU.
- So far, pengalamanku menggunakan Jenius:
- Sangat handy karena membantu transaksi selama belum punya akun rekening, bisa digunakan untuk transaksi yang membutuhkan credit card juga,
- Tapi, harus keep nomor HP Indonesia untuk two-factor authentification untuk online payment,
- Mobile app-nya belum stabil. Seringkali transaksi tidak tercatat dengan baik di rekening koran. Ada transaksi tapi belum ketarik. Gak ada transaksi, tapi tulisannya ada. Jadi, yang biasa aku lakukan untuk mencegah yang tidak-tidak adalah setiap melakukan transaksi aku selalu screencapture posisi keuangan terakhir,
- Karena ada masalah itu juga, aku jadi tidak berani simpan uang banyak-banyak di akun Jenius. Cukup untuk transaksi yang kiranya memang dibutuhkan juga,
- Untuk rekening non IDR, kita gak bisa melakukan transfer. Hanya bisa tarik tunai atau gesek di mesin EDC. Oleh karena itu, akhirnya aku membuka akun TransferWise.
- TransferWise
- Kami direkomendasikan TransferWise karena kemudahannya, rate transaksi yang bersahabat, serta biaya transaksi yang hampir gak ada. Kami pakai TransferWise untuk bayar sewa apartemen di bulan-bulan awal pada saat kami belum punya rekening bank lokal. Tapi, sekarang kami sudah tidak gunakan lagi. Saranku, kalau memang gak dipakai, jangan simpan uang di akun ini, takut kelupaan aja.
- Paypal
- Jujur aku tidak menyarankan punya banyak akun-akun begini ya, kecuali kalau apik. Aku sih nggak, jadi bingung kok uangku di mana-mana. Haha. Kemarin akhirnya buka Paypal karena waktu itu mau transaksi sesuatu tapi gak bisa pake Jenius atau TransferWise, jadinya buka Paypal. Gak ada masalah sih, aman-aman aja. Tapi, sekarang kami gak gunakan lagi karena pusing kebanyakan akun.