berapa kali kamu merencanakannya?
berapa banyak dari kita yang membuat banyak rencana-rencana, memprediksi segala kemungkinannya kemudian merancang skenario sebanyak-banyaknya, membuat simulasi sedemikian rupa?
seberapa jauh kamu mengusahakannya?
berapa waktu yang kamu berikan? segala pikiran dan energi yang dikerahkan, juga perasaan (dirimu sendiri dan orang di sekelilingmu) yang telah dikorbankan.
seberapa kencang kamu mendoakannya?
atas ayat dan kalimat terbaik dilantunkan, malam-malam sendiri dalam syahdu, hanya kamu dan Dia.
namun akhirnya gagal juga.
rencanamu tidak pernah ada dalam kenyataan.
usahamu tak pernah cukup dan sempurna.
apa yang kamu dapat jauh dari yang kamu harapkan.
lalu salah siapa?
rencanamu, apalah itu dibanding rencana-Nya.
usahamu, memang kamu bisa apa sampai bisa mengguncang dunia?
takdirmu, sudah tertulis sejak dulu jadi tak usahlah banyak merutuk.
seberapa baik kamu merencanakannya, seberapa keras kamu mengusahakannya, seberapa merdu doa yang terlantunkan, bukan begitu algoritma untuk menentukan apa hasilnya.
semua itu hanya tentang seberapa ikhlas kamu dalam menjalankannya.
karena kamu bukan Tuhannya.