Sistem Kesehatan Belgia – Cara Berobat di Belgia

Dalam artikel ini aku akan menjelaskan terkait dengan apa-apa yang harus dilakukan kalau harus berobat ke dokter di Belgia, termasuk informasi pelengkap lainnya seperti: jenis-jenis dokter di Belgia, skema berobat dan reimbursement, serta dokumen-dokumen kesehatan yang dibutuhkan untuk berobat.

Jenis-jenis dokter di Belgia

Sama seperti di Indonesia, ada dua jenis dokter: dokter umum (médecine generale) dan dokter spesialis. Terkait kontrak dan fee, ada dua jenis kontrak untuk dokter di Belgia, yaitu médecins conventionnés dan médecins non conventionnés. Mungkin analoginya seperti Dokter BPJS dan Dokter Non-BPJS.

Dokter BPJS, atau médecins conventionnés, adalah dokter yang dikontrak dengan fee yang telah disepakati bersama perusahaan mutuelle. Dokter Non-BPJS, atau médecins non conventionnés, adalah dokter yang tidak terikat kontrak dengan skema fee mutuelle. Kedua jenis kontrak ini berlaku untuk dokter umum dan dokter spesialis.

Bedanya apa? Kalau kita berobat ke dokter non-BPJS maka kita harus membayar biaya tambahan (surplus fee). Hal yang perlu diperhatikan bahwa satu dokter bisa jadi terikat di dua kontrak, misal: di hari dan jam tertentu dia terikat ke kontrak médecins conventionnés, di hari dan jam lain di terikat ke kontrak non conventionnés. Sama lah seperti dokter di Indonesia, satu dokter bisa praktik di mana-mana, misal di RS A beliau praktik BPJS, lalu beliau juga praktik mandiri di rumah dengan skema swasta.

List dokter umum yang berbicara bahasa Inggris bisa dilihat di website ini. Jika ada keadaan darurat dan harus konsultasi ke dokter di akhir pekan, bisa menghubungi dokter yang ada di Maison de Garde atau langsung ke rumah sakit C.H.U du Sart Tilman.

Skema Berobat di Belgia

Tidak seperti di Belanda atau Jerman, di Belgia kita tidak wajib memiliki dokter pribadi atau huisart yang terdaftar. Justru mungkin skemanya lebih mirip di Indonesia, kita bisa gonta-ganti dokter sesuai selera. Bedanya mungkin, medical record kita di sini terintegrasi di satu sistem. Jadi kalau kita pindah-pindah dokter pun, dokter yang baru langsung bisa lihat rekam jejak kesehatan kita selama kita tinggal di Belgia. Namun memang sebaiknya kita punya dokter umum langganan yang sudah mengenal kita luar-dalam. Jadi kalau ada emergency, bisa kita telepon tanpa harus cerita panjang lebar tentang keluhan kita.

Harapannya tentu kita sehat selalu selama kita di Belgia. Namun, jika rezekinya suatu hari kita harus berobat, maka hal pertama yang harus dilakukan saat mau konsultasi ke dokter adalah melakukan panggilan telepon untuk membuat janji temu atau appointment atau rendezvous. Penting juga untuk mengecek apakah dokter yang kita hubungi ini médecins conventionnés atau non-conventionnés. Hal ini untuk mengira-ngira berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk konsultasi. Tapi, pengalamanku berobat ke dokter Belgia gak mahal-mahal banget kok.

Saat menelepon untuk janji temu biasanya kita akan ditanya ada keluhan apa untuk kemudian di-follow up pada saat konsultasi. Ada beberapa dokter yang skema pendaftaran janji temunya dengan mengisi form online di website. Silahkan dicari tau untuk dokter masing-masing ya. Yang pasti tidak ada antri-mengantri di ruang tunggu dokter seperti di Indonesia. Kalaupun harus mengantri, ya di rumah saja. Menunggu jadwal janji temu. Biasanya yang lama itu waktu tunggu untuk konsultasi ke dokter spesialis.

Saat konsultasi ya kurang lebih sama saja seperti di Indonesia. Akan ada sesi wawancara mengenai keluhan kita. Sesi ini biasanya jauh lebih panjang dibanding pemeriksaan fisik. Bahkan bisa dibilang dokter di sini jarang melakukan pemeriksaan fisik kalau dirasa informasi dari wawancara sudah cukup. Setelah konsultasi dokter akan memberikan satu dan/atau dua dokumen:

  1. Invoice dan health care certificate untuk reimbursement ke pihak mutuelle. Isinya kurang lebih keterangan konsultasi serta biaya konsultasi.
  2. Prescriptions atau resep (atau disebut juga ‘ordonnance’) untuk pembelian obat di apotek atau cek di laboratorium.

Skema Reimbursement Biaya Kesehatan

Jika kita terdaftar sebagai member di mutuelle, maka setiap biaya kesehatan akan di-reimbursed, biaya berobat ke dokter akan dibagi dua dengan skema co-payment (ticket modérateur), sebagian dibayar oleh pasien dan sebagian besar lainnya akan dibayar oleh perusahaan asuransi. Ketika kita berobat ke dokter, kita harus membayar full dulu seluruh biaya pengobatan/konsultasi (kisaran biaya: untuk dokter umum sekitar EUR20-25 dan untuk dokter spesialis sekitar EUR50-60). Selanjutnya, biaya tersebut bisa di-reimbursed ke perusahaan mutuelle yang kita daftar, baik 100% reimbursement maupun sebagian. Besaran persentase biaya yang bisa di-reimbursed ditetapkan oleh negara (disebut juga nomenclature), sehingga mau teregistrasi di perusahaan mutuelle manapun, persentase reimbursement-nya akan sama saja. Pengalamanku, persentase kontribusi yang dibebankan ke pasien sekitar 20% untuk konsultasi dokter. Jadi sekitar EUR5-6 untuk konsultasi dokter umum, dan EUR10-12 untuk dokter spesialis.

Setelah kita berobat ke dokter dan membayar full biaya konsultasi, dengan menggunakan invoice yang dikeluarkan oleh dokter, kita bisa men-submit pengajuan reimbursement. Pengajuan reimbursement ini bisa dilakukan dengan dua cara:

  1. Dokter langsung meng-input invoice ke sistem pada saat kita konsultasi, nanti kita tinggal menunggu reimbursement masuk ke rekening bank,
  2. Dokter akan memberikan invoice-nya kepada kita, lalu kita harus men-submit invoice tersebut ke kantor mutuelle. Cara submit invoice-nya biasanya bisa via email, memasukkan invoice ke mailbox yang ada di kantor mutuelle, atau mengirim invoice melalui pos. Setelah disubmit, nanti kita tinggal tunggu konfirmasi dari pihak mutuelle untuk kemudian reimbursement akan langsung masuk ke rekening bank kita.

Untuk pembelian obat di apotek, kita hanya akan diminta untuk membayar sebagian biaya yang memang dibebankan ke kita. Jadi, tidak perlu melakukan reimbursement. Skema pembayaran seperti ini juga berlaku untuk perawatan di rumah sakit.

Dokumen-dokumen penting terkait kesehatan

Sebagai pendatang, maka kita akan mendapatkan residence permit atau titre des sejours. Kartu ID ini secara otomatis akan menjadi kartu membership kita ke mutuelle. Jadi seluruh medical record kita terintegrasi dengan nomor kependudukan kita. Dokumen penting yang harus kita punya dan harus kita bawa ke mana-mana adalah stiker kuning atau identification labels atau vignette. Seluruh dokumen yang kita submit ke mutuelle terkait pengurusan reimbursement terutama harus ditempel dengan stiker kuning ini. Vignette berisi data terkait coverage asuransi kita, nomor polis dan ID, alamat rumah, dan lain sebagainya. Dokumen yang biasa ditempelkan dengan vignette adalah:

  1. Invoice pembayaran dan health certificate dari konsultasi doker (apabila kita harus submit pengajuan reimbursement manual)
  2. Prescription untuk pembelian obat ke apotek
  3. Prescription atau pengantar untuk cek laboratorium

Cara menempel vignette pada health certificate:

Attestation de soins donnés | Mutualité chrétienne
Vignette ditempel di bagian nomor 1 pada gambar di atas (sumber: mc.be)
Advertisement

One thought on “Sistem Kesehatan Belgia – Cara Berobat di Belgia

  1. Pingback: Sistem Kesehatan Belgia – Mutuelle (Health Insurance) – Slice of Life

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s